Kupang, Jipeknews. Com
Etnis Sabu di Kota kupang menunjukkan sikap politiknya untuk mendukung pasangan calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu pada Pilkada 27 November 2024. Pilihan politik untuk mendukung paket Siaga didasari oleh pemahaman akan prinsip “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”.
Ketua Ikatan Keluarga Sabu (IKSAB) Kupang, Fritz Djubida kepada Jipeknews di Kupang Jumat (18/10/ 2024 ) mengaku masyarakat keturunan Sabu berada diseluruh pelosok Nusa Tenggara Timur. Di daratan Timor dan Flores katanya keturunan Sabu berdomisili bertahun-tahun dan keturunannya berkembang biak hampir menyamakan jumlah penduduk asli di tempat itu. Etnis Sabu diterima baik oleh masyarakat lokal dimana mereka tinggal akibat dari perilakunya yang ulet.
“Situasi inilah yang mendorong etnis Sabu menyatakan dukungan terhadap Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu sebagai putra Timor dan Flores dalam Pilkada Gubernur NTT, “ ujar Djubida mantan wakil Bupati Kupang periode 1999-2004 ini.
Selain itu, paguyuban orang Timor POT (Persehatian Orang Timor ) katanya mencakup seluruh etnis yang mendiami pulau Timor memiliki tanggungjgawab moril untuk mendukung Putra Timor sebagai calon gubernur NTT. Baginya, Simon Petrus Kamlasi bukan purnawirawan tetapi dia pensiun dini hanya demi pembangunan di Nusa Tenggara Timur . Sedangkan Adrianus Garu katanya memiliki kemampuan membangun relasi karena memiliki pengalamannya dalam mengelola usaha. Selain itu, Adrianus Garu katanya memiliki pengalamannya sebagai anggota DPD.
“Saya mengenal baik sosok Adrianus Garu karena sering bertemu dalam berbagai kesempatan,” kata Djubida dan mengaku Simon Petrus Kamlasi satu gereja dengannya yakni jemaat Gereja Ebenhaeser Oeba.
Baginya, Simon Petrus Kamlasi saat ini hanya untuk mengaktualisasi dirinya karena dia sudah sukses dalam membangun keluarganya. Kamlasi adalah sosok yang mencurahkan pikiranya dalam membangun Nusa Tenggara Timur. “Sudah telah membangun keluarganya yang bahagia dan anak kampung yang memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi dalam membangun Nusa Tenggara Timur,” ujar Djubida yang saat in berusia 64 tahun.
Menyoroti propgram kerja Paket Siaga, Djubida yang cukup berpengalaman dalam merencanakan dan mengaktualisasikan rencana pembangunan daerah menjelaskan pembagasan pembangun daerah ada pada tiga hal penting yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dari ketiga target pembangunan tersebut tentunya hal mendasar yang dibutuhkan adalah ketersiaan air sebagai penunjang utama. Dengan adanya air maka lebih menjunjang tiga sektor tersebut. “Kalau air tidak ada gimana mungkin anak sekolah bisa mandi sebelum ke sekolah demikian pun NTT memiliki areal pesawahan lalu kalau tidak air tentunya aeral tersebut menjadi lahan tidur, “ujar Djubida sambil menambahkan dampak lanjutannya tentu akan dirasakan oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Potensi air permukaan di Nusa Tenggara Timur masih mencukupi hanya belum diolah secara maksimal. Selain itu, Nusa Tenggara Timur adalah propnsi kepulauan yang memiliki luas lautan hampir sama dengan daratan. “Dengan teknologi yang canggih dapat sajai dilakukan pengolahan air laut menjadi air tawar,” kata Djubida. *** JipekNews/ Philipus (082144036139 )
No Responses