
Israel B A Amabi (baju putih) yang akan melanjutkan tahta kerajaan Amabi
Kupang, Jipek.com
Keberadaan Amabi sebagai bagian pemerintah feodal akan dilanjutkan oleh putra mahkota Israel B. A. Amabi menyusul meninggalnya sang ayah Gideon Broery Amabi. Pengukuhan akan dilakukan melalui penumpangan tangan Daniel Neolaka pada Minggu, 29 September 2024 di Kupang.

Daniel Neolaka keturunan tingkat ke 28 yang akan mengukuhkan Israel Amabi menjadi pewaris tahta Amabi .
Kepada Jipek.Com, Sabtu, 28/9/2024, Neolaka menjelaskan upacara pengukuhan putra mahkota Amabi untuk melanjutkan kerajaan Amabi merupakan kehendak ilahi melalui pendahulu yang telah membangun kerjasama dengan pemerintah sejak zaman dahulu sampai sekarang. Lebih lanjut dikatakanya Amabi merupakan suku yang datang dari matahari terbit dan bertemu dengan Neolaka di Wewiku Wehali a sekitar abad 12 . Neolaka menumpang tangan kepada Abi Amabi. Lalu Abi dan Amabi menuju ke gunung Mutis dan bertemu dengan Sonbay dan memberitahukan bahwa telah bertemu dengan Neolaka di Wewiku Wehali (Malaka sekarang, red). Kedatangan Abi Amabi ke ke gunung Mutis demi memperoleh petunjuk dari Sonbay tentang wilayah yang masih kosong. Maka Sonbay memanggil Besi yang sekarang Bistolen dan Jabi yang datang dari tanah Jawa. “Lalu mereka berangkat ke Kupang yang disebut Kopan Olain Babaun panmut .
Amabi katanya merupakan raja yang memiliki wilayah kerajaan dari Pelabuhan Tenau ( Kota Kupang0 sampai Oemofa ( Kabupaten Kupang). Dalam upayanya meguasai wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang Amabi datang bersama dengan Da Costa, Tanoof, Helon . Mereka adalah satu rombongan yang menguasai wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang yang masih kosong. Sedangkan sebelum Amabi datang sudah ada raja-raja sebelumnya yang sudah memiliki wilayah kekuasaan misalnya Amarasi, Amantaun, Amfoang keukasaantePeran raja Amabi dan raja-raja lainnya adalah mengatur warganya untuk memperoleh tempat usaha yang layak bila mereka menikah. . Wilayah kekuasaan raja Amabi terbebentang mulai dari pelabuan tenau( Kota Kupang, Red) sampai Oemofa (Kabupaten Kupang,Red)
Menurutnya kehadiran Neolaka dalam kegiatan penyerahan pilu kepada Putra Mahkota Amabi mengenang kembali sejarah masa lalu saat Amabi datang ke Wewiku Wehali . Neolaka yang menumpang tangan pertama dan setelah itu bertemu dengan Kune Uf di Mutis yang merupakan bagian dari Neolaka. Penumpangan tangan oleh Neolaka juga memiliki nilai revitalisasi sejarah masa silam yang belakangan ini mulai pudar karena perkembangan zaman. “Neolaka bukan raja dan bukan amal tetapi bapa leluhur atau yang disebut Oe Ai Tuan (pemilik sumber kehidupan ),” ujarnya sambil mengaku merupakan keturunan lapis ke 8. *Jipek.Com/ Philipus (Hp 082144036139)
No Responses