Kupang, Jipek
Mahasiswa asal Sumba Barat Daya mengendus calon yang layak untuk memimpin Sumba Barat Daya periode 2024-2029. Blusukan dan diskusi terbuka membahas figur-figur potensial untuk memimpin SBD 2024-2029. Kandidat terkuat yang dikehendaki rakyat Sumba Barat Daya Marsel Lete Boro menyatakan siap menjadi Bupati Sumba Barat Daya periode 2024-2029,
Dalam terbatas yang diikuti oleh Petrus Wungo (Universitas Muhamadyah), Yohanes Leha (Muhamadyah), Maksimus Jaha Miri (Muhamamdyah), Kornelis Kanda (Muhadyah), Agustinus Ndoya Muku (Muhamadyah), Adi Rumpa J Bendi (Unika) di Kupang, Senin ( 25/12 ) menyatakan ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan para bupati selama 15 tahun belakangan ini. Berbagai praktik yang melanggar hukum yang terjadi di negeri Umbu dan Rambu dilakukan secara berjemaah. Para mahasiswa serempak memberikan contoh tentang pengelolaan dana desa. “Dana desa cukuup besar tetapi tidak ada bukti bagi peningkatan kesejahteraan rakyat,” kata Adi yang dibenarkan oleh rekannya yang lain.
Dari sisi Geopolitik pesimisme kaum muda Kecamatan Loura perlahan-lahan mulai sirna . Ady mahasiswa Fakultas Hukum Unika ini mengaku sering memberikan motivasi kepada teman-teman yang berasal dari Kecamatan Loura agar memberanikan diri untuk meloloskan sosok terbaiknya memimpin Sumba Barat daya dalam lima tahun mendatang.
“Dalam dikusi kami dengan rekan siswa dari Kecamatan Loura selalu memberikan motivasi kepada rekan-rekan bahwa harus ada calon dari Loura,” ujar Adi yang mengaku berasal dari Kodi.
Ada sinyalemen yang menyebutkan bahwa bupati memimpin hanya untuk kepentingan diri dan keluarganya. Masyarakat Sumba Barat Daya dari tahun ke tahun tidak mengalami perubahan kesejahteraan hidupnya.
Lebih parahanya lagi menurut para mahasiswa praktik KKN berjemaah menjadi tradisi dalam penyelenggaraan pemeirntah Kabupaten Sumba Barat Daya selama ini. Dana mengalir ke Sumba Barat Daya setiap tahun mencapai ratusan miliar tetapi tidak membuat masyarakat Sumba Barat Daya menikmati pembangunan yang layak.
Carut marutnya pembangunan di Sumba Barat Daya membutuhkan sosok pemimpin yang berani mengentaskan kemiskinan melalui program pemberdayaan kaum muda yang berpendidikan tinggi untuk mengelola sumber daya alam Sumba Barat Daya. “Pemerintah kalau membuka perusahaan daerah dapat menampung para sarjana lulusan berbagai universitas di negeri ini,” ujar wugo yang dibenarkan oleh rekan-rekannya yang lain.
Siap Maju
Diskusi antar mahasiswa dengan berbagai argumentasi yang layak dipertimbangkan mendapat apresiasi positif dari salah satu kandidat Bupati Sumba Barat Daya periode 2024-229 calon Marsel Lete Boro. Marsel menilai apa yang disampaikan oleh para mahasiswa tersebut merupakan bentuk perhatian terhadap kemajuan pembangunan daerah. Baginya, setiap kritik dan saran dari para mahasiswa adalah masukan yang sangat berarti bagi calon kepala daerah Kabupaten Sumba Barat Daya calon. “Terima kasih adik-adik mahasiswa atas berbagai usul saran dan kritikan sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap kinerja para pemimpin daerah,” kata Marsel.

Marsel Lete Boro Sosok yang jujur dan tegas dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat
Marsel mengakui bahwa penilaian para mahasiswa yang mengatakan rendahnya kinerja pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya dalam memanfaatkan potensi yang ada, benar adanya. Untuk menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Sumba Barat Daya pemerintah harus membangun perusahaan daerah terutama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan memanfaatkan sekitar lima sumber mata air yang debitnya cukup besar.
Dia menyatakan dirinya untuk siap bertarung dalam pemilihan kepala daerah Kbaupaten Sumba Barat Daya yang direncanakan akan dilaksanakan pada bulan November 2024. Baginya, menjadi calon kepala daerah Sumba Barat Daya merupakan jawaban atas keinginan dan keinginan masyarakat para siswa yang saat ini sedang kecewa dengan kinerja kepala daerah sebelumnya . Menurutnya hal mendesak yang harus dilakukan oleh pemerintah yang akan datang di Kabupaten Sumba Barat Daya adalah pemberdayaan masyarakat dan tata kelola briokrasi yang bersih dan bebas dari KKN. “Keberhasilan pembangunan itu tidak hanya ditentukan oleh inrastktur yang mampu tetapi perubahan masyarakat dari pra sejahtera ke sejahtera,” ujar Marsel yang berpengalaman dalam menata birokrasi ( Jipeknews/ Philipus
No Responses