

Pose bersama Penjabat Walikota Kupang, Linus Lusi (tengah)
Kupang, Jipek.com
Wujudnyata bakti kepada orangtua dan menjunjung tinggi nilai martabat keluarga sehingga Israel B. A Amabi menerima pilu untuk melanjutkan tahta kerajaan Amabi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penyerahan pilu sebagai simbol kerajaan dilakukan oleh pewaris tahta tokoh spiritual para raja Timor Usif Daniel Neolaka dan sesepuh Amabi, Usif Kayetanus Abi.
Kegiatan yang berlangsung di kediaman almarhum Gideon Broery Amabi, Minggu (29/9/2024) itu dihadir oleh usif-usif antara lain usif Sonbay kecil , Usif Bisilisin, Usif Foenay , usif Alor , Usif Benyamin dari Babau, Nemnuke dan Belu, Usif Abi, Usif Pin Nope . Selain itu, hadir pula Penjabat Walikota Kupang, Linus Lusi, S.Pd dan masyarakat sekitar kelurahan Naikoten I Kota Kupang.
Dalam sambutannya usai menerima pilu sebagai raja Amabi, Israel B. A Amabi mengaku proses pengalihan pilu sesungguhnya hanya merupakan salah satu pelaksanaan amanat sejarah agar keturunan keluarga Amabi tidak gampang melupakan kebaikan orang lain dan tidak melupakan perjuangan keluarga Amabi dalam dinamika kehidupan modern .
Dalam permenungan yang panjang bersama dengan orangtua beberapa kebajikan yang diperoleh Israel adalah soal kepemilikan tanah. Karena urusan tanah katanya keluarga menjadi tidak harmonis, konflik terjadi secara horisontal dan vertikal. Tanah katanya merupakan milik Tuhan. Jika kita menjadi orang yang baik diantara orang jahat maka kita yang dihakimi sebagai orang jahat.
“NKRI bukan tentang persoalan tanah, setiap orang menang dalam perkara tentang tanah di Kota Kupang hanya bersifat sementara,” ujar Israel yang saat inin berusia 39 tahun.
Penyerahan pilu menjadi tanda kehebatan Allah bagi keluarga Amabi dalam kiprahnya bersama usif, Amaf dan pemerintah membangun bangsa dan negara ini. “ Namun, kalau ada masalah tanah di Kota Kupang jangan mengkambinghitamkan keluarga Amabi tetapi mencari solusi bersama agar tidak terbelenggu oleh konflik tersebut,” ujar Israel ayah dari dua orang anak ini.

usif Israel B. A Amabi didamingi istri dan kedua anaknya.
Sebelum penyerahan Israel menerima pilu, ibu kandungnya H. J Mintarningsih mengaku merasa bertanggungjawab terhadap misi mendiang suami, Gideon Broery Amabi untuk mengungkapkan kebenaran sejarah keluarga agar semakin terang benderang. Untuk misi besar ini Mintanrningsih mengaku diawali dengan doa dan berbagai upaya mencari kebenaran tentang silsilah raja Amabi. Selain itu, melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah yang bertanggungjawab dalam penelitian tentang sejarah . Berbagai infomasi dikumpulkan baik secara formal maupun informal melalui beberapa tokoh dan juga dokumen tertulis erabadari penulis-penulis lepas .
Hingga sampai puncak hari ini keluarga melalui tahapan pertemuan keluarga yang dilaksanakan hampir 3 bulan. “Sejak bulan Juli sampai sekarang kami lakukan berbagai pendekatan dan mengecurut pada acara penyerahan pilu pada hari ini ,” ujar Mintarningsih sambil menegaskan saya sebagai orangtua mengalihkan pilu dari suami saya Gideon Amabil kepada anak laki-laki pertama Israel Beang Aloysius Amabi oleh kerabat yang memiliki keabsahan antara lain usif Suonbay, Usif Neolaka, Usif Ja Abi dan disaksikan oleh usif lain.

Usif Kayetanus Abi dan Usif Benyamin dari Babau (pakau baju putih) berpose bersama raja Amabi yang baru sebagai bentuk dukungan moril
Sementara itu, Kayetanus Abi menjelaskan tentang sejarah perjalanan raja Amabi. Menurutnya awalnya Amabi tidak diawali Am tetapi sejak penjajahan Belanda sejak raja ke empat menggunakan kata Am sehingga menjadi Amabi. Amabi salah satu raja yang membentuk raja-raja di Timor dan membangun zonaf (istana raja, Red) Mutis lalu pindah ke Molo dan terus ke Noelmina dan terakhir di Kota Kupang tepatnya di lokasi Gereja Kristus Raja . Setelah itu pindah lagi ke Oebufu. “Penyerahan pilu dilakukan di rumah Usif Gideon Amabi maka nanti akan menuju ke sonaf Amabi yang terletak Kelurahan Oebufu,” ujar Abi.
Sementara itu, Usif Pina Ope Nope mengharapkan dalam perjalanannya sebagai raja Amabi harus tetap berpedoman pada firman Tuhan. Kerajaan di dunia ini hanya bersifat sementara. “Saya dari Amanuban sering kali dalam pertemuan adat mengungkapkan bahwa raja Amanuban adalah Tuhan sendiri,” kata Usif Nope.
Penjabat walikota Kupang, Linus Lusi, S.Pd mengatakan mendukung kegiatan penyerahan pilu kepada Israel B.A Amabi . Dalam sejarah dapat ditemukan tanah milik kerajaan Amabi dimulai dari Bank NTT lama sampai tempat foto copi Silvya. Namun, karena sifat kenegarawanan keluarga Amabi maka tanah-tanah tersebut tidak akan diklaim lagi. “Penerus tahta Amabi telah mengatakakan babhwa tanah miliki Tuhan sehingga bagi warga masyarakat yang mendiami tanah pada wilayah yang telah disebutkan, tidak usah resah, “ saran Lusi.**Jipek/ philipus (082144036139)
No Responses